Menurutku di negaraku boleh sistem hafalan untuk dasar keilmuan, bukan sok pintar, ilmu adalah ciptaaan Allah yang Maha Kreatif dan bermanfaat bagi kita, apalagi Allah Maha Jenius jika kita mengikuti orang pintar termasuk menghafal nasehatnya maka kita bisa dikatakan pintar apalagi mengikuti Allah Yang Maha Esa maka kita bisa Jenius walaupun awalnya bodoh dengan belajar mencari ilmu dan mengikutinya sampai benar-benar mandiri keilmuan dan ketaatan.
Tahapan kita yang pertama adalah hafal dan meniru, setelahnya kita mengikut dasar keilmuan tadi dengan memahami dan menghayati akan kegunaannya, setelah itu barulah kita bisa mengkritik atau kritis terhadap ilmu yang mana jika keseringan kritis menurut akal sehat pastilah akan menjadi kreatif dan lebih cerdas sampai tingkatan jenius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar